Entri yang Diunggulkan

" Salam "

Saya teringat pada sebuah film Turki "Selam", di dalamnya menceritakan di 3 negara dengan kondisi berbeda seperti Afhganistan yang...

Kamis, 17 November 2016

Biarkan Kau Menjadi Tempat Yang Selalu Aku Rindukan


"Bu, tulisan basmallahnya bukan begitu, tapi yang kaya Bu Guru yang biasa"
Ya, itu merupaka statmen pertama yang keluar dari salah satu murid mungil yang berhasil pula membuat drop semangat saya saat itu..

Siang itu, sedang berlangsung kegiatan Guru se-kecamatan yang berdampak ustadz ustadzah di Madrasah Diniyyah Takmiliyyah Mahmudiyyah menjadi izin tidak masuk pada hari itu. Ya, alternatif jitu yang selalu di pakai ialah menghubungi saya untuk ikut membantu mengisi kelas yang kosong. It's Okey.. :)

Jujur saja, itu merupakan pengalaman mengajar saya dengan tujuan yang bersistematis. Bukan berarti dalam memberikan pengajaran sebelumnya tidak mempunyai tujuan, hanya saja saya ingin mengaplikasikan ilmu yang sudah saya dapatkan di Universitas Djuanda Bogor.

"Assalamu'alaikum anak-anak Ibu yang cantik..." Sapaan pertama yang saya lontarkan kepada siswi kelas 1 itu yang berhasil membuat keadaan yang asalnya ricuh menjadi hening seketika. "Ayo kita masuk yuk" lanjut kata saya, "Ibu guru baru yang ngegantiin bu Isni ya" celoteh Nadira polos yang hanya saya balas dengan senyuman hangat. "Ibu mau buat kalian tidak pernah melupakan belajar hari ini" "Benar bu?" Annisa menyambut pernyataan saya saat itu. hingga muncullah wajah wajah menggemaskan yang bagai sedang mengharapkan sesuatu yang amat disukainya. proses awal belajar mengajar berangsung seperti harapan hingga tibalah.... "Bu, tulisan basmallahnya bukan begitu, tapi kaya Bu guru yang biasa" ujar Nadira dengan wajah polos lagi! Sontak statment yang hanya berlangsung seperkian detika mampu memutarkan kerja otak saya lebih keras dan lebih gugup! Bukan masalah tidak bisa menirukan tulisan yang dimaksud, hanya saja saya bingung untuk memberikan alasan kepada anak sekecil itu, mau di jawab dengan teori ya masaiya, gak dijawab ya saat itu posisi saya sebagai guru yang harus menjawab segala perrtanyaan siswanya dengan baik tapi masalahnya yang nanya ini anak seusia TK bukan Mahasiswa yang siap berargumen logis seperti biasa di kampus!!! Oh My God!!!
detik demi detik saya lewatkan hingga tibalah suatu ilham (udah kaya penulis tingkat tinggi)... Saya ingat perkataan salah satu dosen saya "Guru itu harus lebih pintar daripada muridnya, sekalipun itu hal yang tidak mungkin"

"Bisa nadira bantu itu buatkan basmallahnya sayang??" pertanyaan yang sebenarnya ngeles tingkat dewa.. "Biar Hilda yang kasih contoh Bu" "Pintar! ayo kedepan sayang". Dan berakhirlah pertanyaan konyol tersebut yang semoat membuat semangat saya jatuh.. pembelajaran kembali seperti tujuan awal, yaitu memberikan pengajaran yang aktif dan menyenangkan. Yang biasanya kelas itu sulit untuk tenang, hari itu entah kenapa keadaan berubag 180 derajat, tenang, kondusif, aktif, dan menyenangkan. Itu adalah salah satu bentuk eksperimen antara teori-teori yang sudah saya daparkan di kampus saya dengan keadaan nyata yang untuk menyatukan keduanya merupakan hal yang tidak mudah..

Akhirnya bel berbunyi dan wajah wajah polos mereka seketika berpaling kepada bunyi bel tersebut "Yaaaaah, pulang bu.. padahal kita masih pengen denger cerita ibu" ucap Salma. "Lain kali Ibu kasih cerita lagi ya sayang, sekarang kalian pulang dulu orang tua kalian sudah menunggu". Nadira siswa terkecil usianya dikelas itu menghampiri saya dan memberikan selembar kertas berisikan sebuah gambar. "Ini buat ibu" kata Nadira. "Bagus sekali sayang, kalau boleh tau ini gambar siapa yang kamu buat" "Ini Nadira, ini Ibu, dan ini tuyul bu" Nadira menjawab. "Kenapa ada tuyulnya Nadira?" Saya heran dan bingung "Gatau bu, Nadira seneng aja liat film tuyul" jawaban konyol sekaligus membuat saya menahan tawa hingga keluar kelas.. (Mungkin ini efek dari Media TV)kamirinduguru.blogspot.com

Sabtu, 20 Agustus 2016

Sahabat

Sahabat…
Sudah cukup lama lisan ini tak menyapamu
Sudah cukup lama bibir ini tak menyebut namamu
Sudah cukup lama lisan tak bertanya kabar padamu..
Sudah cukup lama bibir ini tak mengukirkan senyum untukmu..
.
Sahabat…
Maafkan setiap salah dan khilafku
Setiap kata yang meninggalkan goresan luka di hatimu.
.
Mulut ini emang terkadang seperti pedang yang bisa melukai semua orang tak peduli itu kawan ataupun lawan.
.
Sahabat…
Satu yang perlu kau ingat hatiku ini selalu terikat dengan hatimu
Di setiap denyutan jantungku masih selalu mengingat namamu.
.
Biarkan bibir ini tak berucap namun di hati ini akan selalu ada ruang yang aku sediakan khusus untukmu
.
Sahabat…
Terkadang diri ini terlalu ego untuk menyatakan
sayang padamu..
Terkadang mulut ini sangat kelu untuk mengatakan aku rindu padamu
.
Sahabat..
Sayangku padamu insya Allah tak pernah layu di makan waktu
Harapanku hanya satu, persahabatan ini akan kekal hingga kita di kumpulkan di jannah-Nya.
.
Sahabat…
Ukhuwah kita di landasi oleh iman dan takwa
Ukhuwah kita terjalin karena mengharap cinta dan ridho-Nya
Ukhuwah kita berdiri tegak di atas kokohnya agama islam
.
Jangan biarkan ia goyah..
Ikat persahabatan ini dengan tali agama Allah
Rajut ukhuwah ini dengan ajaran Allah dan rasul-Nya.
.
Hiasi ukhuwah ini dengan al-Qur'an dan as-Sunnah. Semoga ukhuwh ini akan kekal hingga ke jannah-Nya.
.
Insyallah Aamiin..

Minggu, 07 Agustus 2016

" Salam "

Saya teringat pada sebuah film Turki "Selam", di dalamnya menceritakan di 3 negara dengan kondisi berbeda seperti Afhganistan yang warga sipilnya banyak yang kelaparan karena perang di daerah sana. Bosnia dengan cerita dendam seorang anak hingga mengorbankan gurunya meninggal. Dan Turki tempat yang di idamkan anak-anak.
" Apabila di dunia ini antar manusia di budayakan membaca salam maka tidak akan ada perecahan, tidak akan ada permusuhan yang mengorbankan banyak jiwa" yaa.. itu ungkapan yang saya kutip dari film tersebut, lantas saya berfikir mengapa ada permusuhan ? Sedangkan islam sudah mengatur kehidupan umatnya dengan amat baik. Bila saja manusia menjalankan perintah islam seperti sunnah memberikan salam dan wajib menjawabnya maka semua akan baik-baik saja, akan tentram. Tidak akan ada permusuhan, tidak akan ada dendam, tidak akan ada ambisi untuk menguasai, tidak akan ada perang, tidak akan ada anak kecil yang menderita karena hal tersebut..
Lebih jauhnya, kata "bye bye" yang lazim kita gunakan mari rubah dengan "salam" 😉
Ayo ciptakan peradaban yang cemerlang dan taqwa 💪✌🙌

Hidup itu adalah pilihan. Pilihan untuk menjadi aktor hebat atau hanya sekedar komentator (y)

https://plus.google.com/103370170448829612800/posts/1ujpm7gAhZg?_utm_source=1-2-2

Bersabarlah wahai ukhti .. Allah sudah mempersiapkan sesuatu yang amat indah untukmu ^^

Wahai wanita ...
Jika Allah masih belum memberikan waktu untukmu bertemu dengan pendampingmu maka ingatlah kisah Sayidah Khadijah, yang senantiasa bersabar 40 tahun, hingga mendapat Suami terbaik di muka bumi.
Maka ingatlah kisah Sayidah Maryam, yang senantiasa gigih berjuang, hingga Allah Mengangkat derajatnya di dunia dan akhirat.
Ingatlah kisah Sayidah Asiyah istri fir'aun, yang tetap tabah memegang Iman, hingga Allah janjikan kepadanya istana di surga.

Wahai wanita ...
Jika engkau dimadu, tidak memiliki keturunan atau menjadi janda,
Maka ingatlah, bahwa Sayidah Aisyah telah mengalami itu semua, namun Allah tetap Menguatkannya, Menolongnya dan Memuliakannya.

Wahai wanita ...
Jika engkau adalah seorang ibu, maka surga anak-anakmu berada di telapak kakimu. Dan jika engkau adalah seorang anak, maka engkau dapat menjadi pelindung kedua orang tuamu dari api neraka. Dan jika engkau adalah seorang istri, maka engkau adalah anugrah terindah yang pernah dimiliki oleh suamimu.

Wahai Wanita
Dengarlah Agamamu, yang telah bercerita kepadamu dengan sebaik-baik cerita untuk membekali hidupmu, sungguh agamamu telah memuliakanmu dengan amat baik.

Dunia Anak Itu Menyenangkan

Oke, kali ini saya akan sedikit bercerita tentang "Dunia Anak"
Loh ko dunia anak sih ? yaps, karena bahasan ini adalah salah satu hal yang sedang saya amati 😂
Awalnya saya fikir dunia anak itu adalah sesuatu yang melelahkan, ribet, belum lagi membutuhkan kesabaran yang ekstra. Jujur saja, awalnya saya sangat amat tidak menyukai anak-anak. Entah kenapa rasanya jika berkumpul dengan mereka waduuuhh... itu emosi menginjak level tertinggi sepertinya 😂
Ada sesuatu hal yang mengharuskan saya mengambil kuliah jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, meskipun pada awal saya menjalankan dengan sedikit paksaan dan sebagainya syukur alhamdulillah Allah mempertemukan saya dengan orang-orang yang luar biasa. "Menjadi guru itu pekerjaan mulia, bukan hanya mendidik generasi bangsa namun kita dapat memahami bagaimana mendidik dengan baik untuk anak cucu kita. Rasanya orang menjadi guru dengan sangat mudah, karena dirasa guru adalah profesi pelarian untuk sebagian orang. Namun yang harus kita tekadkan, bagaimana kita menjadi guru yang berkualitas" ya, itu adalah ungkapan Dekan kampus saya ketika penerimaan MABA yang menjadikan salah satu semangat dan titik terang untuk saya.
Seiring berjalannya waktu, saya berkesempatan untuk terjun langsung ke proses pendidikan di sekolah formal. Dari mulai SD yang merubah kita menjadi sosok teman seusia mereka, SMP yang berada pada masa awal puber, hingga SMA yang mana murid sudah berani menggoda guru apalagi guru baru dan seorang perempuan 😷 ****
Saya rasa yang paling menyenangkan adalah SD 😁 karena di dalamnya kita cenderung tidak menemukan apa yang namanya "galau" selalu ceria, pokok ke happy tenan 😂

Sabtu, 06 Agustus 2016

Tentang Hidup

Aku adalah wanita sederhana yang sedang mencoba memaknai hidup dengan amat baik. Ya.. aku yakin setiap orang pasti mempunyai cara d
an alasan tersendiri untuk memaknai tujuan hidupnya, yakinlah bahwa Allah akan selalu memberikan yang terbaik untuk hamba - Nya..
Hidup itu seperti siklus, diatas dan kadang pula dibawah. so, itu bagaimana orang tersebut menanggapinya.